PERKEMBANGAN GAME KOMPUTER


PERKEMBANGAN GAME KOMPUTER



 Apa Itu Game

Game sendiri berasal dari kata dalam Bahasa Inggris yang berarti dasar permainan. Permainan dalam hal ini merujuk pada pengertian kelincahan intelektual (Intellectual Playability Game) yang juga bisa diartikan sebagai arena keputusan dan aksi pemainnya. Di dalam sebuah game, akan ada target-target yang ingin dicapai oleh para pemainnya.

Menurut kamus bahasa Indonesia “Game” diartikan sebagai permainan. Permainan merupakan bagian dari bermain, dan bermain juga bagian dari permainan yang keduanya adalah hal yang saling berhubungan. Permainan adalah kegiatan yang kompleks yang didalamnya terdapat sebuah peraturan, alur dan budaya. Sebuah permainan merupakan sebuah sistem yang dimana pemain terlibat dalam sebuah konflik buatan, disini pemain berinteraksi dengan sistem dan konflik dalam permainan yang merupakan rekayasa atau buatan, dalam permainan terdapat peraturan yang bertujuan untuk membatasi perilaku pemain dan menentukan alur cerita dari permainan.

Game bertujuan untuk menghibur, biasanya game banyak disukai oleh anak – anak hingga orang dewasa. Games sebenarnya penting untuk perkembangan otak, untuk meningkatkan konsentrasi dan juga melatih untuk memecahkan suatu masalah dengan tepat dan cepat karena dalam game terdapat berbagai konflik atau masalah yang menuntut kita untuk menyelesaikannya dengan cepat dan tepat. Tetapi game juga bisa merugikan karena apabila kita sudah kecanduan game kita akan lupa waktu dan akan mengganggu kegiatan atau aktifitas yang sedang kita lakukan.

Sejarah Singkat Perkembangan Game

Awal mula permainan video/video game terdapat pada awal tabung sinar katoda berbasis pertahanan peluru kendali sistem pada akhir 1940-an. Program-program yang ada ini kemudian diadaptasi ke dalam sebuah permainan sederhana lainnya di era tahun 1950-an. Pada akhir tahun 1950-an dan melalui tahun 1960-an, lebih banyak permainan komputer yang dikembangkan (kebanyakan di komputer mainframe), secara bertahap tingkat kecanggihan dan kompleksitasnya pun turut ikut bertambah. Setelah periode ini, video game telah menyimpang ke berbagai platform seperti arcade, mainframe, konsol, personal komputer dan kemudian permainan genggam.

Perusahaan komersial pertama video game console adalah Computer Space yang ada pada tahun 1971, yang merupakan landasan dasar bagi industri hiburan baru di akhir 1970-an di Amerika Serikat, Jepang, dan juga Eropa. Akan tetapi perusahaan ini tidak bertahan lama, hal ini sebagian besar disebabkan oleh banjirnya pesaing dari video game yang datang ke pasaran yang mengakibatkan keruntuhan total industri game konsol yang ada di seluruh dunia, dan akhirnya menggeser dominasi pasar dari Amerika Utara ke Jepang.

Tapi hal ini hanya mempengaruhi pasar game konsol, pasar game komputer sebagian besar tidak terpengaruh. Generasi selanjutnya dari konsol video game akhirnya terus didominasi oleh perusahaan-perusahaan yang berasal dari Jepang. Walaupun beberapa upaya sudah dilakukan oleh Amerika Utara dan perusahaan-perusahaan Eropa, dengan generasi keempat konsol video game, usaha mereka pada akhirnya gagal dan tidak membuahkan hasil.

Tidak sampai generasi keenam video game console dari non-perusahaan Jepang merilis sebuah sistem konsol yang sukses secara komersial. Pangsa game saat itu mengikuti jejak yang sudah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan asal Amerika yang gagal dalam pengembangan game. Saat ini hanya perusahaan-perusahaan Jepang yang memiliki sukses besar dalam hal konsol game handheld, walaupun dalam beberapa tahun terakhir permainan genggam telah datang ke perangkat seperti ponsel dan PDA.

Seperti yang kita ketahui saat ini, game sendiri sudah sangat berkembang dan juga memberikan kemudahan yang sangat signifikan bagi para penikmatnya. Seperti contoh kecil, sekarang kita sudah bisa memainkan game dengan grafis 3D hanya dengan bermodalkan smartphone tanpa memerlukan console game untuk memainkannya dan juga sangat praktis sehingga bisa kita mainkan kapanpun dan dimanapun hanya dengan smartphone yang kita miliki.

Perkembangan Teknologi Game di Dunia

Bukan rahasia umum lagi jikalau semakin berkembangnya teknologi, semakin banyak juga lahir inovasi dari orang-orang kreatif di dunia ini. Dan salah satunya turut mengembangkan teknologi game, yang mana hal ini rutin berkembang setiap waktu tertentu. Game memang menjadi satu lahan bisnis yang menjanjikan karena tidak hanya digunakan oleh anak kecil saja namun orang dewasa juga banyak yang ketagihan dan menikmati bermain game, terutama game-game berbasis console. Adapun teknologi ini rupanya memiliki perkembangan beberapa generasi dari tahun ke tahun yang antara lain:

1. Teknologi Game Generasi Pertama (1952-1975)



Game Pertama: Tic-Tac-Toe
Teknologi game rupanya diciptakan pertama kali oleh A.S. Douglas pada tahun 1952 di University of Cambridge. Douglas mendemonstrasikan game buatannya melalui tesis dalam rangka mengenai interaksi antara komputer dan manusia. Game pertama yang ada di dunia ini ternyata sangat simpel, yakni sebuah permainan Tic-Tac-Toe atau XOXO yang diprogram menggunakan komputer EDSAC vaccum-tube, dimana komputer ini memiliki layar CRT (Cathode Ray Tube).





Game Kedua: Tennis for Two
Tesis serta teknologi game yang diulas oleh A.S Douglas membuat banyak orang terinspirasi. Bahkan pada tahun 1958 kemudian, William Higinbotham serta menciptakan game Tennis for Two yang dimainkan di osiloskop. Sama dengan Douglas, game ini juga masih sangat sederhana. Antarmukanya sendiri menampilkan lapangan tennis dari samping dan masih sangat terbatas.




Game Ketiga: Spacewar
Beberapa tahun pasca diciptakannya teknologi game pertama atau lebih tepatnya pada tahun 1961—game selanjutnya hadir bersamaan dengan naik daunnya teknologi komputer. Komputer pada saat itu masih menjadi barang yang sangat mewah, dari sini Steve Russel menciptakan game bernama Spacewar karena terinspirasi dengan kisah fiksi ilmiah karya Edward E Smith berjudul Skylark. Game Spacewar berhasil diciptakan Russel menggunakan komputer dan memanfaatkan fitur mainframe MIT PDP-1 yang biasa dipakai untuk perhitungan statistik. Dengan komputer tersebut, Steve sukses membuat Spacewar.

Lahirnya Video Game




Karena teknologi game menjadi pembicaraan hangat pada silam lalu, maka beberapa mahasiswa memutuskan berinovasi dengan memanfaatkan fasilitas teknologi yang ada di kampusnya untuk membuat video game lebih menarik sekaligus turut menyalurkan kreatifitas. Namun pada tahun 1972, teknologi game lebih berkembang ketika untuk pertama kalinya dirilis perangkat video game besutan perusahaan Magnavox Odyssey, mereka menciptakan terobosan teknologi baru dalam dunia game yang mana berhasil menciptakan video game bisa dihubungkan dengan televisi.

Namun sayangnya tiga tahun berselang yakni pada tahun 1975, Magnavox Odyssey berhenti memproduksi video gamenya. Tapi mereka justru memperkenalkan teknologi baru yaitu mikroprosesor berbasis konsol. Hingga akhirnya pihak Magnavox memproduksi video game jenis baru yang khusus menyajikan game Pong.



2. Teknologi Game Generasi Kedua (1976-1983)





Pada generasi kedua, teknologi game berkembang menjadi lebih baik dari sebelumnya. Masa ini dikenal dengan hadirnya grafik 8 bit atau kurang lebih 4 bit dalam sejarah komputer dan video game. Karena di tahun 1976, teknologi game berhasil dihidupkan kembali oleh Fairchild bersama karyanya yaitu VES (Video Entertainment System). Dalam dekade generasi kedua ini, banyak perusahaan yang menciptakan teknologi game berbasis konsol. Seperti Fairchild Channel F, Magnafox Odyssey versi 2, Attari 2600, hingga Attari 5200.

Dari berbagai besutan tersebut, perusahan-perusahan lain ternyata tidak dapat mengalahkan teknologi milik Attari 2600. Bahkan pada tahun 1980, berbagai produsen konsol baru bermunculan dan menjadikan Atari 2600 sebagai desain dan konsep dasar. Sehingga perkembangan game menjadi semakin maju.

Pada era ini juga terlahir banyak game-game baru yang lebih mengenalkan suasana 3D seperti Battlezone besutan Atari, Pac Man keluaran Namco, Game & Watch milik Nintento dan lain sebagainya dari perusahaan lainnya pula.

Meskipun demikian, pada tahun 1983 penjualan konsol video game mulai berkurang dan banyak orang yang mulai meninggalkannya. Hal ini dikarenakan kurang kreatifnya para pembuat game. Ditambah lagi dengan perkembangan PC semakin canggih sehingga membuat banyak orang memutuskan membeli PC ketimbang konsol video game.

3. Teknologi Game Generasi Ketiga (1983-1986)




Menurunnya penjualan konsol game tidak membuat perusahaan lain menghentikan produksinya. Bahkan pada akhir tahun 1983 silam, konsol game baru buatan Nintendo yakni Famicom/Nintendo Entertainment System (NES) resmi diluncurkan. Lebih hebatnya lagi, FAMICOM merupakan konsol game pertama yang menampilkan gambar dan animasi beresolusi tinggi. Dan kehadiran perangkat ini tentu saja disambut baik oleh masyarakat di seluruh dunia. Bahkan game legendaris yaitu Super Mario juga pertama kali muncul di perangkat besutan Nintendo dan Famicon ini.

Kehadiran Super Mario akhirnya kembali membuat penjualan konsol game meningkat, bahkan karena hal ini banyak perusahaan software dan hardware yang menghentikan produksinya. Mengingat Super Mario pada saat itu terjual sangat pesat, ini kemudian ditakutkan membuat perangkat lain baik itu software maupun hardware tidak laku di pasaran sehingga tidak heran karena tidak mau ambil risiko banyak perusahan yang memilih menghentikan produksinya secara sementara.

Penjualan Super Mario itu akhirnya sekaligus membuat Nintendo memperluas pemasarannya ke Amerika. Dan mereka berhasil mendominasi pasar video game di sana, sehingga hal ini secara tidak langsung juga menimbulkan persaingan antar perusahaan konsol game, yaitu Nintendo yang merupakan pendatang, dengan SEGA yang notabennya memang bertempat di Amerika.

4. Teknologi Game Generasi Keempat (1988-1993)





Melejitnya penjualan Nintendo bersama Super Mario-nya ternyata bertahan beberapa lama. Hal ini terbukti pada tahun 1988, Nintendo kembali mengeluarkan konsol game barunya dengan generasi 16 bit sekaligus membawa perubahan drastis pada gameplay, tata suara, grafik, dan lain sebagainya. Konsol game baru buatan Nintendo akhirnya disambut hangat oleh dunia.

Tidak mau tertekan dengan atmosfer kesuksesan Nintendo, SEGA juga turut merilis konsol game versi baru yaitu Sega Mega Drive dengan kualitas yang hampir sama. Bahkan, SEGA berhasil membuat konsol game yang memiliki gambar lebih tajam dan animasi lebih halus ketimbang milik Nintendo. Namun hal itu rupanya tidak mempengaruhi penjualan perangkat Nintendo di dunia. Perangkat ini masih bertahan di puncak penjualan tertinggi untuk konsol game.

Konsol game baru milik Nintendo yakni SNES (Super Nintendo Entertainment System) memang dapat menyaingi SEGA Megadrive pada tahun 1990 silam. Namun berselang setahun kemudian, SEGA meluncurkan game berjudul Sonic the Hedgehog, yang akhirnya menarik pecinta game. Karena secara kualitas gameplay, grafik, dan lain sebagainya tentu game ini jauh lebih baik ketimbang Super Mario milik Nintendo. Dan akhirnya Sonic the Hedgehog resmi menjadi saingan berat Super Mario.

5. Teknologi Game Generasi Kelima (1994-1999)





Untuk menyaingi Nintendo dan SEGA, lama tidak terdengar akhirnya Atari kembali meluncurkan konsolnya yaitu Atari Jaguar yang memiliki kecanggihan setara SNES dan Mega Drive. Namun sayangnya, penggunaannya yang lebih sulit membuat pecinta game kurang tertarik. Bahkan di generasi ini juga Sony untuk yang pertama kali mengeluarkan konsol game berbasis CD. Dan kemudian mengeluarkan Playstation yang menggunakan teknologi 32 bit.

Kedua konsol buatan Sony akhirnya berhasil menuai kesuksesan dan merebut perhatian para pecinta game. Konsol berbasis CD-nya saja menjadi salah satu konsol game terlaris sepanjang masa jauh mengalahkan Nintendo dan SEGA. Tentu saja merasa tersaingi, kemudian Nintendo kembali mengeluarkan konsol baru yakni Nintendo 64 dan SEGA merilis SEGA Saturn yang diciptakan untuk mengalahkan dominasi konsol besutan Sony.


6. Teknologi Game Generasi Keenam (2000-2013an)




Meskipun meluncurkan konsol barunya, tapi nyatanya Nintendo dan SEGA tetap tidak bisa mengalahkan penjualan Playstation milik Sony. Bahkan pada tahun 2000, Sony semakin merajalela dengan merilis Playstation 2 berbasis DVD dengan tampilan jauh lebih baik dari semua konsol milik Nintendo dan SEGA. Kehadiran Playstation 2 akhirnya meninggalkan jauh teknologi game milik kedua perusahaan yang bersaing ketat di generasi-generasi sebelumnya. Satu-satunya konsol yang dapat menyaingi Sony yakni hanya milik Microsoft yang diberi nama Xbox. Persaingan ketat tersebut akhirnya juga membuat SEGA mengakui kekalahannya dan mereka justru lebih memilih berkonsentrasi di bidang pembuatan game konsol. Meskipun mendapat saingan baru, Xbox milik Microsoft ternyata tetap tidak mampu menyaingi persaingan Playstation 2. Pada era tersebut, Playstation 2 menjadi pemuncak penjualan tertinggi untuk konsol game.


7. Teknologi Game Generasi Keenam (Sekarang)



Perkembangan konsol game semakin menjadi pada masa-masa ini, tiga perusahaan teknologi konsol game yaitu Sony, Microsoft, dan Nintendo masih bersaing dan terus mengeluarkan konsol-konsol game versi baru buatan mereka. Sony kembali mengeluarkan Playstation 3-nya dan meneruskan hingga sekarang Playstation 4. Nintendo masih berusaha bangkit dengan meluncurkan Nintendo Wii, dan Microsoft memperkenalkan Xbox 360 hingga terbaru Xbox One. Meskipun demikian, Microsoft dan Nintendo masih tidak dapat mengalahkan konsol game Playstation 4 milik Sony. Terlebih lagi baru-baru ini juga semakin meningkat perkembangan sistem game online yang tentu saja melibatkan player-vs-player. Keseruan tersebut membuat banyak pengguna game yang meninggalkan game-game single player bernotaben membosankan.


Jenis – Jenis Game
Jenis Game Berdasarkan Alat Yang Digunakan :

1.Arcade games
Arcade games atau juga yang sering disebut ding-dong di Indonesia, biasanya berada di daerah / tempat khusus dan memiliki box atau mesin yang memang khusus di design atau dibuat untuk jenis video games tertentu dan tidak jarang bahkan memiliki fitur yang dapat membuat pemainnya lebih merasa “masuk” dan juga “menikmati” game tersebut, seperti pistol, kursi khusus, sensor gerakan, sensor injakkan dan stir mobil (beserta transmisinya tentunya).

2.PC Games
PC Games adalah video game yang dimainkan menggunakan Personal Computers. Sebelum bisa dimainkan, game ini harus kamu instal terlebih dahulu di PC kamu untuk bisa kamu nikmati. Dan ingat, selalu beli game yang asli.


3.Console games
Berikutnya ada console games, yaitu video games yang dimainkan menggunakan console tertentu, seperti Playstation 2, Playstation 3, XBOX 360, dan Nintendo Wii.

4. Handheld games
Handheld games yaitu game yang dimainkan di console khusus video game yang dapat dibawa kemana-mana, contoh Nintendo DS dan Sony PSP.

5.Mobile games
Yang terakhir adalah jenis game yang sekarang semakin marak berkembang untuk dimainkan di smartphone. Mobile games, yaitu game yang dapat dimainkan atau khusus untuk mobile phone atau PDA.

Jenis Game Berdasarkan Genre Atau Alirannya:
1. Action – Shooting
Game yang mengarah pada jalan cerita yang mengusung sebuah aksi (tembak-tembakan , atau hajar-hajaran bisa juga tusuk-tusukan, tergantung cerita dan tokoh di dalamnya), video game jenis ini sangat memerlukan kecepatan refleks, koordinasi mata-tangan, juga timing yang tepat.

2. Fighting (Pertarungan)
Ada yang mengelompokan video game fighting di bagian Aksi, namun ada juga yang berpendapat berbeda, jenis game ini memang memerlukan kecepatan refleks dan koordinasi antara mata dan tangan, tetapi inti dari game ini adalah penguasaan jurus (hafal caranya dan lancar mengeksekusinya), pengenalan karakter dan timing sangatlah penting, dan juga, combo-pun menjadi esensial untuk mengalahkan lawan secepat mungkin.
Dan berbeda seperti game Aksi pada umumnya yang umumnya hanya melawan Artificial Intellegence atau istilah umumnya melawan komputer saja, pemain jenis fighting game ini baru teruji kemampuan sesungguhnya dengan melawan pemain lainnya. Seri Street Fighter, Tekken, Mortal Kombat, Soul Calibur dan King of Fighter adalah contoh dari jenis game fighting ini.




3. Action Adventure (Petualangan).
Memasuki gua bawah tanah, melompati bebatuan di antara lahar, bergelantungan dari pohon satu ke pohon yang lain, bergulat dengan ular sambil mencari kunci untuk membuka pintu kuil legendaris, atau sekedar mencari telepon umum untuk mendapatkan misi berikutnya, itulah beberapa dari banyak hal yang karakter pemain harus lakukan dan lalui dalam video game jenis ini.
Game jenis ini sudah berkembang jauh hingga menjadi genre campuran action beat-em up juga, dan sekarang, di tahun 2000 an, jenis ini cenderung memiliki grafis visual 3D dan sudut pandang orang ke-tiga. Tomb Rider, Grand Theft Auto dan Prince of Persia termasuk salah satu contoh dari game action adventure.

4. Simulasi
Jenis video Game yang ini seringkali menggambarkan dunia di dalamnya sedekat mungkin dengan dunia nyata dan memperhatikan dengan detil mengenai berbagai faktor. Dari mencari jodoh dan pekerjaan, membangun rumah, gedung hingga kota, mengatur pajak dan dana kota hingga keputusan memecat atau menambah karyawan. Dunia kehidupan rumah tangga sampai bisnis membangun konglomerasi, dari jualan limun pinggir jalan hingga membangun laboratorium cloning. Video Game jenis ini membuat pemain harus berpikir untuk mendirikan, membangun dan mengatasi masalah dengan menggunakan dana yang terbatas. Contoh: Sim City, The Sims, Tamagotchi.

5. Role Playing
Untuk video game jenis ini sesuai dengan terjemahannya, bermain peran, memiliki penekanan pada tokoh/peran perwakilan pemain yang ada di dalam permainan, yang biasanya adalah tokoh utamanya, dimana seiring kita memainkannya, karakter tersebut dapat berubah dan berkembang ke arah yang diinginkan pemain ( biasanya menjadi semakin hebat, semakin kuat, semakin berpengaruh, dll) dalam berbagai parameter yang biasanya ditentukan dengan naiknya level, baik dari status kepintaran, kecepatan dan kekuatan karakter, senjata yang semakin sakti, ataupun jumlah teman maupun mahluk peliharaan.
Secara kebudayaan, pengembang game Jepang biasanya membuat Role Playing Game (RPG) ke arah cerita linear yang diarahkan seolah karakter kita adalah tokoh dalam cerita itu, seperti Final Fantasy, Dragon Quest dan Xenogears. Sedangkan pengembang game RPG Eropa, cenderung membuat karakter kita bebas memilih jalan cerita sendiri secara non-linear, seperti Ultima, Never Winter Nights, baldurs gate, Elder Scroll, dan Fallout.



6. Strategi
Merupakan kebalikan dari video game jenis action yang berjalan cepat dan perlu refleks secepat kilat, video game jenis strategi, layaknya bermain catur, justru lebih memerlukan keahlian berpikir dan memutuskan setiap gerakan secara hati-hati dan terencana.
Video game strategi biasanya memberikan pemain atas kendali tidak hanya pada satu orang tapi minimal sekelompok orang dengan berbagai jenis tipe kemampuan, sampai kendaraan, bahkan hingga pembangunan berbagai bangunan, pabrik dan pusal pelatihan tempur, tergantung dari tema ceritanya. Pemain game strategi melihat dari sudut pandang lebih meluas dan lebih kedepan dengan waktu permainan yang biasanya lebih lama dan santai dibandingkan dengan game action.

7. Puzzle
Video game jenis ini sesuai dengan namanya berintikan mengenai pemecahan teka-teki, baik itu menyusun balok, menyamakan warna bola, memecahkan perhitungan matematika, melewati labirin, sampai mendorong-dorong kota masuk ke tempat yang seharusnya, itu semua termasuk dalam jenis ini. Sering pula permainan jenis ini adalah juga unsur permainan dalam video game petualangan maupun game edukasi. Tetris, Minesweeper, Bejeweled, Sokoban dan Bomberman.

8. Simulasi kendaraan
Video Game jenis ini mampu memberikan pengalaman atau interaktifitas sedekat mungkin dengan kendaraan yang aslinya, meskipun terkadang kendaraan tersebut masih eksperimen atau bahkan fiktif, tapi ada penekanan khusus pada detil dan pengalaman realistik menggunakan kendaraan tersebut. Seperti contohnya game racing dimana kita seperti benar-benar mengendarai kendaraan yang ada dalam game tersebut.

Jenis Game Lainnya
1. Multiplayer Online
Game yang sedang menjadi sebuah trend di Indonesia bahkan dunia, menjadi salah satu titik balik mengapa dunia game dan internet di Indonesia dapat berkembang. Dan karena dimainkan online dan dengan sistem pembayaran menggunakan voucher, pembajakan sudah tidak menjadi masalah lagi. Game yang dapat dimainkan secara bersamaan oleh lebih dari 2 orang (bahkan dapat mencapai puluhan ribu orang dalam satu waktu) membuat pemain dapat bermain bersama dalam satu dunia virtual dari sekedar chatting hingga membunuh naga bersama teman yang entah bermain di mana. Umumnya permainan tipe ini dimainkan di PC dan bertema RPG, walau ada juga yang bertema music atau action.

2. Casual games
Sesuai dengan namanya, game yang casual itu tidak kompleks, mainnya rileks dan sangat mudah untuk dipelajari (bahkan juga cenderung langsung bisa dimainkan). Jenis game ini biasanya memerlukan spesifikasi komputer yang standar pada jamannya dan ukurannya tidak lebih dari 100 MB karena biasanya dapat di download versi demo-nya di website resminya. Genre permainannya biasanya puzzle atau action sederhana dan umumnya dapat dimainkan hanya menggunakan mouse (biasanya game lain menggunakan banyak tombol tergantung game-nya).

3. Edugames
Video Game jenis ini dibuat dengan maksud tujuan yang spesifik sebagai alat pendidikan, entah untuk belajar mengenal warna untuk balita, mengenal huruf dan angka, matematika, sampai belajar bahasa asing. Developer yang membuatnya, harus memperhitungkan berbagai hal agar game ini benar-benar dapat mendidik, menambah pengetahuan dan meningkatkan keterampilan yang memainkannya. Target segmentasi pemain harus pula disesuaikan dengan tingkat kesulitan dan design visual ataupun animasinya.
Itulah penjelasan tentang game yang mungkin selama ini kamu tidak tahu. Bagi para pecinta games, seharusnya jangan hanya hobi memainkannya saja, namun juga harus tahu tentang bagaimana game itu berkembang dari awal hingga sampai sekarang ini.

SUMBER :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Tentang Manusia Dengan Kejujuran,Disiplin dan Tanggung Jawab (Ilmu Budaya Dasar)

Makalah Masalah Sosial